Wajahsiberindonesia.com – Presiden terpilih Prabowo Subianto menyatakan keinginannya untuk menekan biaya perjalanan ibadah haji bagi jemaah Indonesia. Ia menyoroti perlunya efisiensi yang lebih baik, bahkan menyebut Indonesia harus bisa lebih efisien dibanding Malaysia dalam mengelola penyelenggaraan ibadah haji. Hal itu disampaikan Prabowo dalam sebuah rapat bersama tim transisi pemerintahan dan beberapa pihak terkait.
Menurut Prabowo, biaya haji yang dikeluarkan oleh jemaah Indonesia masih tergolong tinggi, padahal jumlah jemaah yang diberangkatkan sangat besar setiap tahunnya. “Kalau Malaysia bisa lebih murah dan terorganisir dengan baik, kenapa kita tidak bisa? Kita harus cari cara agar lebih efisien tanpa mengorbankan kualitas pelayanan,” ujarnya.
Ia juga menyinggung pentingnya transparansi dalam penggunaan dana haji serta optimalisasi pemanfaatan aset milik negara yang terkait dengan penyelenggaraan haji. Prabowo menegaskan, efisiensi ini bukan hanya soal menghemat anggaran, tetapi juga wujud dari pelayanan negara kepada umat Muslim yang ingin menunaikan rukun Islam kelima.
Pemerintah Indonesia selama ini memang menghadapi tantangan kompleks dalam penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari keterbatasan kuota, naik-turunnya nilai tukar rupiah, hingga tingginya harga akomodasi dan layanan di Arab Saudi. Namun, Prabowo optimistis bahwa dengan sistem yang lebih terintegrasi dan kerja sama lintas sektor, biaya haji bisa ditekan secara signifikan.
Sejumlah pakar dan pengamat haji menyambut baik pernyataan Prabowo. Mereka menilai ini sebagai langkah awal untuk melakukan pembenahan besar-besaran dalam tata kelola haji di Indonesia. Namun mereka juga mengingatkan bahwa upaya efisiensi harus disertai dengan pengawasan ketat dan perbaikan menyeluruh di tubuh lembaga-lembaga yang terlibat.
Dengan komitmen yang tegas dari pemimpin tertinggi, harapan baru pun muncul bagi jutaan umat Muslim Indonesia yang setiap tahunnya menunggu giliran untuk berangkat haji. Prabowo menutup pernyataannya dengan ajakan kepada seluruh pihak untuk bekerja sama dan meninggalkan pola kerja lama yang boros dan tidak efektif. “Ini tugas kita bersama,” katanya.