Otorita dan BPS Mulai Sensus Perdana IKN, Tanda Dimulainya Kehidupan Baru

Wajahsiberindonesia.com, IKN Nusantara, Kalimantan Timur – Sebuah tonggak sejarah baru resmi tercatat di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pada pertengahan Juni 2025, Otorita IKN bersama Badan Pusat Statistik (BPS) memulai pelaksanaan sensus penduduk pertama di wilayah Ibu Kota Negara yang baru. Langkah ini bukan hanya sebuah proses statistik, melainkan sebuah penanda bahwa pembangunan ibu kota baru Indonesia benar-benar memasuki fase pemukiman permanen.

Sensus ini mencakup seluruh penduduk yang telah tinggal atau menetap di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) dan sekitarnya, termasuk pegawai pemerintahan yang telah lebih dulu dipindahkan dari Jakarta. Proses sensus akan berlangsung selama beberapa minggu ke depan, melibatkan metode door to door, survei digital, serta pemetaan kawasan hunian, asrama, hingga fasilitas transisi.

Mengapa Sensus IKN Penting?

Menurut Kepala BPS, sensus ini tidak hanya bertujuan mencatat jumlah penduduk, tetapi juga memotret komposisi, distribusi, karakteristik sosial-ekonomi, serta kebutuhan dasar para penghuni awal IKN. Hal ini penting untuk menyusun kebijakan pelayanan publik, perencanaan infrastruktur, dan penguatan tata kelola IKN sebagai ibu kota masa depan Indonesia.

“Ini adalah sensus pertama yang dilakukan di tanah ibu kota baru. Sensus ini akan menjadi basis data utama dalam perencanaan pembangunan dan distribusi layanan,” ujar Kepala BPS dalam konferensi pers di IKN, Selasa (17/6).

Dukungan Otorita IKN dan Transformasi Digital

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, menyambut baik pelaksanaan sensus ini. Ia menegaskan bahwa IKN sebagai kota cerdas (smart city) akan menjadikan data sebagai dasar utama pengambilan keputusan. Oleh karena itu, data sensus bukan hanya untuk laporan demografis, tapi juga integrasi sistem kependudukan digital berbasis teknologi tinggi.

Otorita juga mendukung penuh penggunaan sistem geo-tagging, identifikasi NIK berbasis lokasi, serta pemanfaatan real-time dashboard untuk mengakses data populasi awal yang akurat dan dinamis.

Siapa yang Disensus?

Mereka yang dicatat dalam sensus ini meliputi:

  • ASN dan tenaga pendukung yang sudah pindah ke IKN

  • Petugas konstruksi dan pekerja proyek yang menetap

  • Penduduk lokal yang terdampak alih fungsi wilayah

  • Pengusaha kecil, pedagang, dan keluarga yang membuka usaha di sekitar kawasan inti

Menurut BPS, total estimasi penduduk awal IKN per Juni 2025 berada di angka 15.000–18.000 jiwa, dan diproyeksikan meningkat drastis menjelang akhir 2025 seiring dengan gelombang relokasi tahap kedua.

Langkah Awal Menuju Kota Cerdas dan Berkelanjutan

Pelaksanaan sensus ini menjadi simbol dimulainya kehidupan sipil dan administratif di ibu kota baru. Dengan sistem data yang akurat, Otorita IKN dapat mengatur zonasi, layanan air bersih, pendidikan, kesehatan, transportasi publik, dan ruang terbuka hijau secara lebih tepat dan efisien.

“Data adalah fondasi kota pintar. Dari data ini, kami membangun sistem yang hidup, dinamis, dan melayani masyarakat,” kata Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN.

 Awal dari Sebuah Babak Baru

Sensus penduduk pertama di IKN adalah lebih dari sekadar pencatatan jumlah jiwa—ini adalah awal dari babak baru sejarah bangsa. Di tanah yang dulu hanya rimba, kini berdiri sebuah peradaban baru yang mulai dihuni, ditata, dan dikembangkan dengan landasan data dan ilmu pengetahuan.

Indonesia tak hanya memindahkan ibu kota, tetapi sedang menanam benih masa depan. Dan seperti pepatah, “apa yang terdata, itulah yang akan teratur.”

sumber:kompas.com