Wajahsiberindonesia.com – Apple Inc., raksasa teknologi asal Amerika Serikat, akan segera memperluas jangkauan bisnisnya ke Indonesia. Perusahaan yang dikenal dengan produk iPhone dan MacBook ini mengumumkan rencananya membangun pabrik AirTag di kawasan Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau, dan dijadwalkan mulai beroperasi sebelum akhir tahun 2025.
Pabrik ini akan menjadi bagian dari strategi Apple untuk mendekatkan rantai pasoknya ke pasar Asia Tenggara. AirTag, perangkat pelacak berbasis teknologi Bluetooth dan ultra-wideband, semakin diminati pasar global. Dengan membuka fasilitas produksi di Indonesia, Apple berharap bisa memangkas biaya logistik sekaligus mempercepat distribusi produk ke berbagai negara di kawasan ini.
Pemerintah Indonesia menyambut baik langkah ini dan menyatakan bahwa proyek tersebut akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru, baik langsung maupun tidak langsung. Selain itu, investasi ini juga diharapkan mendorong transfer teknologi dan peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal dalam bidang manufaktur teknologi tinggi.
Kawasan Nongsa Digital Park sendiri sejak awal didesain sebagai hub ekonomi digital dan teknologi yang menyasar perusahaan global. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan lokasi strategis yang dekat dengan Singapura, Nongsa menjadi pilihan ideal bagi Apple untuk ekspansi produksinya di Asia Tenggara.
Meski nilai investasi belum diumumkan secara resmi, sejumlah pejabat menyebut angkanya mencapai ratusan juta dolar AS. Kementerian Investasi juga tengah menyiapkan insentif khusus untuk memastikan keberlanjutan proyek ini dan menarik lebih banyak investor teknologi kelas dunia.
Masuknya Apple ke sektor manufaktur di Indonesia menjadi sinyal positif bagi iklim investasi digital nasional. Jika pabrik AirTag ini sukses, bukan tidak mungkin Apple akan mempertimbangkan memperluas produksinya untuk perangkat lain di tanah air, termasuk iPhone atau perangkat wearable seperti Apple Watch.