Wajahsiberindonesia.com – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memanas dalam beberapa hari terakhir, menyusul insiden baku tembak di sepanjang perbatasan yang disengketakan di wilayah Kashmir. Bentrokan yang terjadi pada akhir pekan lalu menewaskan sedikitnya tujuh orang, termasuk warga sipil dan personel militer dari kedua belah pihak. Situasi ini dikhawatirkan akan berkembang menjadi konflik terbuka, mengingat sejarah panjang ketegangan di kawasan tersebut.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di India maupun Pakistan agar menjauhi wilayah-wilayah yang berdekatan dengan zona konflik. Kemlu juga menegaskan agar WNI tetap waspada dan mengikuti arahan otoritas setempat. Bagi WNI yang belum mendaftarkan diri pada portal perlindungan WNI, diimbau segera melakukannya guna memudahkan komunikasi dan bantuan jika diperlukan.
Menurut keterangan juru bicara Kemlu, saat ini belum ada laporan WNI yang menjadi korban dalam bentrokan tersebut. Namun, pihak KBRI di New Delhi dan KBRI di Islamabad telah siaga dan membuka layanan darurat 24 jam. Layanan ini disiapkan untuk merespons kemungkinan kebutuhan evakuasi atau bantuan bagi WNI jika situasi semakin memburuk.
Wilayah Kashmir memang telah lama menjadi sumber konflik antara India dan Pakistan sejak kedua negara merdeka pada 1947. Meskipun sudah beberapa kali dilakukan perjanjian damai, ketegangan di kawasan ini kerap kembali mencuat, terutama ketika ada insiden militer di perbatasan. Kedua negara sama-sama mengklaim wilayah tersebut sebagai bagian sah dari negaranya.
Situasi terbaru ini juga menjadi perhatian komunitas internasional. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Tiongkok menyerukan agar India dan Pakistan menahan diri serta kembali ke meja perundingan. PBB pun mendesak agar kekerasan dihentikan untuk menghindari jatuhnya lebih banyak korban sipil.
Bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan ke India atau Pakistan dalam waktu dekat, pemerintah menyarankan untuk menunda perjalanan hingga kondisi benar-benar aman. Informasi resmi dapat diperoleh melalui situs Kemlu dan media sosial resmi KBRI. Keselamatan WNI menjadi prioritas utama pemerintah di tengah memanasnya konflik di Asia Selatan ini.