Wajahsiberindonesia.com – Dunia pendidikan Indonesia memasuki era baru dengan diperkenalkannya kurikulum Coding dan Kecerdasan Buatan (AI) dalam sistem pembelajaran. Dengan peluncuran naskah akademik ini, siswa mulai dari jenjang SD hingga SMA akan mendapatkan pelajaran coding selama 2-4 jam per minggu. Langkah ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan digital yang semakin dibutuhkan di masa depan.
Mata pelajaran baru ini akan mengajarkan siswa dasar-dasar pemrograman, pengembangan aplikasi, serta konsep kecerdasan buatan. Tidak hanya teori, siswa juga akan diajak untuk praktik langsung dalam membuat program sederhana, mengembangkan logika berpikir komputasional, hingga memahami cara kerja teknologi AI dalam kehidupan sehari-hari. Dengan metode ini, diharapkan siswa dapat lebih siap menghadapi perkembangan dunia digital.
Menurut Kementerian Pendidikan, kurikulum ini dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi global. “Koding dan AI bukan lagi keterampilan tambahan, melainkan kebutuhan utama di era digital. Dengan memasukkan pelajaran ini ke dalam kurikulum, kita menyiapkan generasi yang siap bersaing secara global,” ujar perwakilan Kementerian.
Agar implementasinya berjalan efektif, para guru akan mendapatkan pelatihan khusus untuk mengajarkan coding dan AI kepada siswa. Selain itu, sekolah akan mulai mengintegrasikan berbagai platform pembelajaran digital guna mendukung metode pengajaran yang lebih interaktif dan menarik. Dengan pendekatan ini, diharapkan pembelajaran coding tidak hanya mudah dipahami, tetapi juga menyenangkan bagi siswa.
Peluncuran kurikulum ini menandai langkah besar dalam pendidikan Indonesia menuju digitalisasi yang lebih maju. Dengan membiasakan siswa belajar coding sejak dini, mereka tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta inovasi masa depan. Pendidikan kini tak lagi sekadar membaca dan menulis, melainkan juga menguasai bahasa masa depan: bahasa pemrograman.