Wajahsiberindonesia.com, Sabang, Aceh – Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan hari ini, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menanggapi penemuan beras ilegal seberat 250 ton yang ditemukan di kawasan pelabuhan Sabang. Penemuan ini merupakan hasil operasi gabungan antara instansi terkait dan pihak kepolisian, yang dilakukan untuk menindak tegas peredaran pangan ilegal di wilayah Aceh.
Gubernur Iriansyah menyatakan, “Kami sangat prihatin dengan penemuan ini. Beras ilegal tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga merusak stabilitas ekonomi petani lokal.” Ia menegaskan pentingnya menjaga keamanan pangan di Aceh dan berjanji akan mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini.
Lebih lanjut, Gubernur menjelaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional dan kementerian terkait untuk menyelidiki asal-usul beras tersebut. Ia menekankan perlunya regulasi yang lebih ketat dalam pendistribusian pangan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Dalam kesempatan tersebut, Nova juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan praktik ilegal terkait pangan, serta mempercayakan pemerintah dalam memastikan ketersediaan bahan makanan yang berkualitas dan aman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Aceh, Abdurrahman, menambahkan bahwa pihaknya akan segera melaksanakan evaluasi terhadap sistem distribusi pangan di Aceh agar kejadian serupa tidak terulang. Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk melindungi petani lokal dan menjamin ketersediaan pangan yang bersih dan sehat bagi masyarakat.
Temuan ini menjadi tanda peringatan bagi semua pihak terkait untuk lebih waspada terhadap peredaran barang ilegal yang dapat merugikan masyarakat luas. Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus berupaya menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pangan yang aman dan berkualitas.
sumber:cnnindonesia.com












