Kekacauan di Miss Universe 2025: Peserta Dihina, Juri Mundur!

Wajahsiberindonesia.com, Jakarta, 21 November 2025 – Kontes Miss Universe 2025 yang berlangsung di Jakarta kini menjadi sorotan utama setelah insiden memalukan yang mencoreng reputasi ajang bergengsi ini. Berbagai drama terjadi, mulai dari hinaan yang diterima peserta hingga pengunduran diri juri yang menambah ketegangan.

Hinaan Berujung Kontroversi

Puncak kecaman terjadi saat peserta asal Brasil, Maria Silva, menerima pernyataan bernada rasis dan merendahkan dari salah satu juri saat sesi wawancara. “Kompetisi ini seharusnya merayakan keberagaman, bukan menghina!” ungkap salah satu peserta sambil mengungkapkan rasa solidaritasnya terhadap Maria. Momen tersebut langsung viral di media sosial, dengan tagar #JusticeForMaria mendominasi tren Twitter.

Juri Mundur dengan Pernyataan Dramatis

Tidak lama setelah insiden tersebut, juri yang terlibat, Dr. Lisa Thompson, secara mengejutkan mengundurkan diri dari panel penilai. Dalam pesan pernyataannya, ia menyebutkan tekanan mental dan etika sebagai alasan keputusan ini. “Setiap wanita di panggung ini pantas mendapatkan rasa hormat. Saya merasa tindakan saya tidak sesuai dengan nilai-nilai itu,” tulisnya, menyulut debat apakah juri harus lebih bertanggung jawab terhadap kata-kata yang diucapkannya.

Reaksi Publik dan Aktivis

Kemarahan publik terus membara, dengan banyak aktivis hak perempuan menyerukan perubahan di dalam organisasi kontes. “Insiden semacam ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua peserta,” kata Sarah Indah, seorang aktivis. Kampanye ini juga disambut hangat oleh banyak influencer yang memberikan dukungan bagi Maria dan mengecam tindakan diskriminatif.

Akhir yang Tak Terduga?

Sementara itu, panitia Miss Universe masih belum memberikan tanggapan resmi, meskipun banyak yang memperkirakan bahwa mereka akan menghadapi tantangan besar di depan. Tantangan ini mungkin akan mempengaruhi semua aspek, dari penilaian hingga penyelenggaraan di tahun-tahun mendatang.

Insiden ini bukan hanya sekadar kontroversi, tetapi juga panggilan untuk merenungkan kembali bagaimana kecantikan dan keberagaman dirayakan di panggung internasional. Dengan sorotan publik yang kian tajam, Miss Universe 2025 harus segera menemukan jalan keluar dari drama yang tak terduga ini, sebelum reputasinya hancur selamanya.

Menunggu Langkah Selanjutnya

Dengan semakin banyaknya desakan untuk perubahan, banyak yang menunggu langkah konkret dari penyelenggara. Apakah mereka mampu memperbaiki citra dan menciptakan ajang yang benar-benar menghormati semua wanita? Hanya waktu yang akan menjawab.

Drama Miss Universe 2025 hanya menunjukkan bahwa dunia kecantikan juga tak luput dari tantangan sosial yang lebih besar. Masyarakat kini menanti dengan penuh harap: apakah kontes ini akan mampu bangkit dari ketidakadilan dan benar-benar menjadi panggung bagi semua?

sumber:cnnindonesia.com