Wajahsiberindonesia.com, Surakarta, 14 November 2025 — Dalam sebuah pernyataan yang menghebohkan, Tedjowulan, yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting di dunia keraton, mengungkapkan rasa kecewa dan merasakannya terjebak dalam situasi yang mengecewakan terkait restu dari KGPH Hangabehi, Raja Keraton Surakarta.
Menurut Tedjowulan, ketidakpuasan ini muncul setelah mencuatnya isu terkait dukungan dan posisi yang diberikan oleh KGPH Hangabehi. Dalam konferensi pers yang digelar di kediamannya, ia menjelaskan bahwa saat menjalin komunikasi, ia merasa tidak mendapatkan kejelasan yang diharapkan. “Saya merasa dijebak dalam situasi yang tidak jelas dan berisiko bagi reputasi saya,” ungkapnya.
Di sisi lain, KGPH Hangabehi mengeluarkan pernyataan resmi yang menjelaskan bahwa restunya kepada Tedjowulan merupakan bagian dari dinamika internal keraton yang harus dihormati. “Kami berharap, semua pihak memahami bahwa keputusan yang diambil bukan tanpa pertimbangan yang matang. Kami menghargai semua kontribusi yang telah diberikan oleh Tedjowulan,” ujar KGPH Hangabehi dalam konferensi pers terpisah.
Isu ini menambah ketegangan di dalam lingkaran keraton Surakarta, yang selama ini dikenal dengan tradisi dan nilai-nilai yang kental. Pengamat budaya, Dr. Ardian Soebandi, menyatakan bahwa konflik internal seperti ini bukanlah hal baru di keraton. “Setiap perubahan kepemimpinan atau keputusan penting sering kali memunculkan ketegangan di antara para tokoh,” jelasnya.
Tedjowulan, yang masih tidak puas dengan tanggapan dari KGPH Hangabehi, berencana untuk mengajukan langkah hukum sebagai upaya untuk mencari keadilan. “Saya akan mempertimbangkan semua pilihan yang ada untuk melindungi nama baik saya dan keluarga saya,” tegasnya.
Dengan situasi yang belum sepenuhnya jelas, perhatian publik kini tertuju pada bagaimana konflik ini akan berlanjut serta dampaknya bagi stabilitas dan tradisi yang dijunjung tinggi di Keraton Surakarta.
sumber:cnnindonesia.com







