Kisah Khatrin: Diet Ekstrem yang Berujung Penyakit Langka

Wajahsiberindonesia.comBanyak orang berusaha keras untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal, bahkan hingga menjalani diet ekstrem. Namun, para ahli sangat menyarankan untuk menghindari diet semacam itu karena dampaknya yang buruk bagi kesehatan.

Baru-baru ini, kisah Khatarina atau Khatrin viral di media sosial. Ia menjalani diet ekstrem dan juga melakukan suntik pemutih untuk mempertahankan penampilannya. Sayangnya, bukan tubuh ideal yang ia dapatkan, melainkan diagnosis penyakit autoimun langka, skleroderma.

Alasan Khatrin Memilih Diet Ekstrem

Khatrin memulai diet ekstremnya 16 tahun yang lalu, merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya. Dalam sebulan, ia berhasil menurunkan berat badan hingga 10 kilogram hanya dengan mengonsumsi air putih dan sayuran.

“Diet saya benar-benar tanpa nutrisi, hanya sayur dan air, tanpa nasi atau protein. Saya pernah turun 10 kg dalam sebulan,” ungkap Khatrin dalam acara FYP, dikutip dari YouTube TRANS7 OFFICIAL.

“Awalnya, saya merasa tidak percaya diri dengan berat badan 70 kg, terutama saat mencari baju untuk bekerja,” tambahnya.

Dampak Negatif dari Diet Ekstrem

Selain diet ekstrem, Khatrin juga menjalani suntik pemutih kulit, yang memperburuk kondisinya hingga didiagnosis skleroderma.

“Dokter mengatakan saya memiliki riwayat genetik, tetapi penyakit ini baru aktif setelah saya menjalani diet ekstrem,” jelasnya.

Efek Samping Diet dan Suntik Pemutih

Penyakit skleroderma yang diderita Khatrin menyebabkan penebalan kulit dan kaku, sehingga ia sulit bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari. Penampilan fisiknya pun berubah drastis.

“Sekarang, sendi-sendi saya kaku. Dulu kulit saya lurus, sekarang ada bintik-bintik putih dan kulit wajah saya tebal,” ujarnya.

Khatrin kini masih menjalani terapi untuk mencegah kondisi ini semakin memburuk.

Hubungan Diet Ekstrem dan Penyakit Autoimun

Skleroderma adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan penebalan kulit akibat produksi kolagen berlebih. Menurut penelitian, diet ekstrem dapat meningkatkan risiko penyakit autoimun. Pembatasan kalori yang berlebihan dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh, berpotensi memperburuk infeksi.

Penyuntikan pemutih kulit juga dapat menjadi pemicu, meskipun bukan penyebab tunggal. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami kaitan ini.

Kisah Khatrin menjadi pengingat pentingnya menjaga kesehatan dengan cara yang aman, alih-alih memilih jalan pintas yang berisiko.

Sumber: haibunda.com