Luna Maya Resmi Menikah: Netizen Anggap Ini Simbol Kebebasan dari Stigma ‘Terlambat Nikah

Wajahsiberindonesia.com – Kabar bahagia datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktris sekaligus model senior, Luna Maya, resmi menikah dengan kekasihnya, Maxime Bouttier, dalam sebuah upacara tertutup yang digelar akhir pekan lalu. Pernikahan yang sempat dirahasiakan ini sontak mengundang reaksi positif dari publik, terutama para penggemar setia Luna yang telah mengikuti perjalanan karier dan asmaranya selama lebih dari dua dekade.

Luna Maya selama ini dikenal sebagai sosok perempuan mandiri, sukses, dan tak terburu-buru menjalani pernikahan meskipun sering disorot media karena status lajangnya di usia matang. Kini, ketika ia akhirnya mengucap janji suci di usia 40-an, banyak netizen menilai momen ini bukan sekadar pernikahan selebritas, melainkan simbol perlawanan terhadap tekanan sosial soal “kapan menikah”.

Di media sosial, tagar #LunaMayaWedding dan #TerlambatNikahTapiBahagia menjadi trending. Banyak warganet memuji keputusan Luna yang dinilai menikah karena kesiapan, bukan karena desakan umur atau tekanan dari lingkungan. “Ini pembuktian bahwa menikah itu bukan soal cepat-cepatan, tapi soal kesiapan dan pilihan hidup,” tulis salah satu pengguna Twitter.

Fenomena Luna Maya ini memperkuat narasi bahwa perempuan berhak menentukan jalan hidupnya sendiri, tanpa harus tunduk pada standar usia pernikahan yang kerap dilekatkan oleh masyarakat. Banyak yang menganggap pernikahan Luna sebagai perayaan atas kebebasan memilih — bahwa perempuan tetap bisa bahagia dan bermakna tanpa harus mengikuti batasan-batasan umur yang tidak relevan lagi di zaman sekarang.

Tak sedikit pula yang mengapresiasi sikap Luna yang selama ini tetap tenang menghadapi pertanyaan-pertanyaan soal statusnya. Ia tetap melangkah dengan percaya diri, membangun karier, dan menjalani hidup sesuai dengan ritme yang ia tentukan sendiri. Kini, kebahagiaan yang ia raih bersama pasangan dianggap sebagai akhir yang manis dari sebuah proses yang panjang dan penuh pertimbangan.

Pernikahan Luna Maya bisa jadi momentum refleksi bagi masyarakat bahwa tidak ada waktu yang ‘terlambat’ untuk menikah. Yang terpenting adalah kualitas hubungan, bukan usia. Dengan langkahnya ini, Luna bukan hanya mematahkan stigma, tetapi juga memberi inspirasi bahwa hidup yang otentik dan bahagia adalah hak setiap orang, kapan pun ia memutuskan untuk melangkah ke pelaminan.