Wajahsiberindonesia.com, Jakarta, 10 Desember 2025 — Fenomena kesehatan yang mengkhawatirkan kini melanda Indonesia. Penyakit Inflammatory Bowel Disease (IBD), yang mencakup penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, terus meningkat jumlah kasusnya. Hal ini menuntut perhatian kita semua untuk lebih waspada dan memahami gejala-gejalanya.
Trend Meningkat yang Memerlukan Tindakan
Dalam laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan, terungkap bahwa sekitar 0,5% populasi Indonesia kini terdiagnosis IBD, dan angka ini terus bertambah. Ini bukan hanya isu kesehatan pribadi, tetapi juga tantangan bagi sistem kesehatan nasional kita.
Gejala yang Tak Boleh Diabaikan
Dr. Ani Susanti, seorang dokter spesialis penyakit dalam, menjelaskan:
- Nyeri Perut: Kram yang menyakitkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Diare: Baik berdarah maupun tidak, diarhea berulang bisa jadi sinyal bahaya.
- Kehilangan Berat Badan: Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas adalah tanda yang perlu ditindaklanjuti.
- Kelelahan: Kelelahan yang berkepanjangan meskipun sudah cukup istirahat.
- Demam: Kenaikan suhu tubuh yang berulang bisa menandakan adanya peradangan di dalam tubuh.
Dr. Ani menyatakan, “Masyarakat harus lebih sadar akan gejala ini. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi.”
Mengapa Ini Penting?
Meskipun penyebab IBD belum sepenuhnya dipahami, faktor genetik dan lingkungan berperan besar. Masyarakat diharapkan menerapkan pola hidup sehat, termasuk diet seimbang dan manajemen stres, untuk mengurangi risiko.
Dukungan Komunitas dan Edukasi
Berbagai organisasi kesehatan kini gencar melakukan kampanye kesadaran tentang IBD, untuk mengurangi stigma dan memberikan dukungan kepada pasien. Edukasi masyarakat adalah langkah kunci dalam penanganan dan pencegahan penyakit ini.
Langkah Selanjutnya
Jika Anda atau orang terdekat merasakan gejala-gejala ini, jangan tunda untuk konsultasi dengan dokter. Pemeriksaan dini dan penanganan yang tepat bisa mengubah segalanya.
sumber:cnnindonesia.com
