Suara Rakyat Menggema: Demonstrasi Besar Menentang Permohonan Ampun Netanyahu

Wajahsiberindonesia.com, Jakarta, 1 Desember 2025 – Gelombang protes besar-besaran mengguncang Tel Aviv dan kota-kota lainnya pada hari Sabtu kemarin, ketika ribuan warga Israel bersatu dalam satu suara untuk menuntut Presiden Isaac Herzog menolak permohonan ampun yang diajukan oleh mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Aksi ini menjadi sorotan utama, mencerminkan ketidakpuasan mendalam masyarakat terhadap isu keadilan dan prinsip hukum di negara mereka.

“Keadilan untuk Semua!” Teriakan ini menggema di jalanan saat demonstran memegang spanduk berani, mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap keputusan yang dianggap bisa meruntuhkan integritas sistem hukum Israel. Dalam kerumunan tersebut, tampak berbagai kalangan, dari aktivis muda hingga orang tua, semua berjuang untuk satu tujuan: memastikan tidak ada satu pun yang di atas hukum.

“Saya percaya bahwa Netanyahu harus bertanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukannya,” ujar Sarah Levy, salah satu pengunjuk rasa dengan semangat menyala. “Kami tidak dapat membiarkan mantan pemimpin kami lolos dari konsekuensi hanya karena statusnya.”

Demonstrasi ini bukan hanya sekadar aksi lokal; perhatian internasional pun tertuju pada situasi ini. Diplomat AS, termasuk perwakilan dari Departemen Luar Negeri, telah menyatakan bahwa mereka mengikuti perkembangan dengan seksama. Terlebih lagi, keputusan Presiden Herzog diharapkan dapat memberi dampak besar, baik secara internal maupun hubungan diplomatik Israel dengan negara-negara lainnya.

Netanyahu, yang tengah menghadapi tuduhan serius berupa suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, menolak semua tuduhan tersebut, menegaskan bahwa upaya untuk menjatuhkannya adalah bagian dari konspirasi politis. Namun, suara rakyat semakin kencang, menciptakan suasana tegang dan menuntut transparansi serta akuntabilitas.

Di tengah hiruk-pikuk protes, Presiden Herzog memberikan respon yang hati-hati. Ia menghargai hak warga untuk berdemonstrasi, namun menegaskan bahwa keputusan akhir harus mempertimbangkan prinsip-prinsip hukum yang berlaku.

Dengan protes yang menunjukkan determinasi tinggi, masa depan politik Israel kini berada pada titik kritis. Apakah pemimpin akan mendengar jeritan rakyatnya? Waktu yang akan menentukan, sementara masyarakat terus menunggu keputusan yang akan menegaskan keadilan dan kepatuhan terhadap hukum bagi semua, tanpa kecuali.

sumber:cnnindonesia.com

Baca Juga