Wajahsiberindonesia.com, Jakarta, 24 November 2025 – Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, pihak intelijen Iran mengklaim bahwa Amerika Serikat dan Israel berkolusi untuk merencanakan pembunuhan terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Tuduhan ini muncul di tengah ketegangan yang terus meningkat antara Iran dan kedua negara tersebut.
Menurut sumber dari intelijen Iran, mereka telah menerima informasi kredibel mengenai rencana tersebut, yang dianggap sebagai upaya untuk merusak stabilitas internal Iran dan mengguncang pemerintahannya. Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Intelijen Iran, yang menolak untuk merinci detail lebih lanjut mengenai sumber informasi tersebut.
“Jika ada upaya untuk mengganggu keamanan pemimpin dan negara, kami akan mengambil langkah tegas dalam membela martabat dan integritas Republik Islam Iran,” ujarnya.
Reaksi dari Washington dan Tel Aviv belum terlihat, namun keduanya sebelumnya telah mengedepankan kebijakan keras terhadap Iran terkait program nuklir dan dukungan terhadap kelompok-kelompok militan di kawasan. Selama ini, AS dan Israel menyatakan bahwa tindakan mereka bertujuan untuk mencegah Iran menjadi kekuatan nuklir.
Klaim ini menggarisbawahi tingginya tensi di Timur Tengah, di mana setiap langkah dan pernyataan bisa berpotensi memicu konflik lebih lanjut. Analis memperingatkan bahwa, jika tidak ditangani dengan hati-hati, situasi ini dapat menjerumuskan kawasan ke dalam ketidakstabilan yang lebih besar.
Sementara itu, di dalam negeri, pemerintah Iran terus memperkuat narasi anti-AS dan anti-Israel guna memperkuat dukungan domestik, mengingat tekanan ekonomi yang dihadapi akibat sanksi internasional.
sumber:cnnindonesia.com
