Wajahsiberindonesia.com, Jakarta – Sebanyak 400 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penipuan online scamming di Myanmar akhirnya berhasil dievakuasi dan dipulangkan ke Tanah Air. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran Presiden Prabowo Subianto yang bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) untuk memastikan keselamatan para WNI yang terjebak dalam jaringan kejahatan siber di luar negeri.
Upaya pembebasan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah Myanmar dan organisasi internasional yang turut membantu proses negosiasi dan pemulangan. Para korban sebelumnya mengalami eksploitasi dan tekanan saat dipaksa bekerja dalam jaringan penipuan daring. Setelah melalui serangkaian proses diplomasi yang intensif, mereka akhirnya bisa kembali ke Indonesia dengan selamat.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa negara tidak akan tinggal diam ketika warganya berada dalam bahaya di luar negeri. “Pemerintah akan selalu hadir untuk melindungi rakyatnya, di mana pun mereka berada. Kami akan terus meningkatkan kerja sama internasional untuk memberantas sindikat perdagangan manusia yang memanfaatkan kemajuan teknologi,” ujar Presiden dalam keterangannya.
Setibanya di Indonesia, para korban langsung mendapatkan pendampingan dari pemerintah. Mereka menjalani pemeriksaan kesehatan serta diberikan dukungan psikososial untuk memulihkan kondisi mental akibat trauma yang dialami. Selain itu, Kemlu RI juga berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk membantu para korban kembali ke daerah asal dan memberikan mereka akses rehabilitasi agar dapat melanjutkan kehidupan secara normal.
Kasus online scamming yang menjerat WNI di luar negeri semakin marak terjadi. Modus yang digunakan adalah menawarkan pekerjaan bergaji tinggi, namun kenyataannya para korban justru dipaksa bekerja di jaringan penipuan daring yang berbahaya. Karena itu, pemerintah mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati terhadap tawaran kerja di luar negeri yang tidak jelas legalitasnya.
Keberhasilan evakuasi ini menjadi bukti nyata komitmen Presiden Prabowo dan Kemlu RI dalam melindungi WNI di luar negeri. Pemerintah juga menegaskan akan terus memperkuat kerja sama dengan berbagai negara untuk memberantas sindikat kejahatan siber dan mencegah kasus serupa terulang di masa mendatang.