Wajahsiberindonesia.com – Saat berbelanja bahan makanan, konsumen seringkali lebih memilih makanan segar karena dipandang lebih sehat. Namun, ada anggapan bahwa beberapa makanan justru lebih baik dibekukan daripada dibeli segar. Apakah ini benar? Mari kita simak pendapat para ahli gizi mengenai hal ini.
Ahli gizi Dr. Andini Pratama menyebutkan bahwa dalam banyak kasus, makanan beku bisa menjadi lebih bergizi. “Makanan beku, terutama sayuran seperti kacang panjang dan bayam, sering dibekukan segera setelah dipanen, sehingga mempertahankan kandungan vitamin dan mineralnya,” jelas Dr. Andini. Menurutnya, proses pembekuan modern mampu menjaga nutrisi penting tetap utuh dibandingkan makanan segar yang sudah melewati waktu penyimpanan atau perjalanan panjang.
Makanan segar memang baik, namun perlu diingat bahwa banyak produk segar yang harus dikirim dari lokasi yang jauh, sehingga memerlukan waktu beberapa hari sebelum sampai ke rak toko. “Selama proses itu, makanan bisa kehilangan sebagian nutrisinya, terutama vitamin yang sensitif terhadap cahaya dan udara,” tambahnya. Ini membuat beberapa makanan beku menjadi lebih unggul dalam hal nutrisi.
Meski demikian, Dr. Andini mengingatkan bahwa tidak semua makanan sebaiknya dibekukan. “Buah-buahan yang banyak mengandung air, seperti semangka, lebih baik dikonsumsi segar karena tekstur dan rasa bisa berubah ketika dibekukan,” katanya. Konsumen perlu cerdas dalam memilih mana yang lebih baik untuk dibeli segar atau beku.
Secara keseluruhan, makanan beku bisa menjadi pilihan yang lebih baik dalam menjaga nutrisi, terutama bagi sayuran. Namun, penting bagi konsumen untuk memahami karakteristik masing-masing jenis makanan sebelum memutuskan bentuk penyimpanannya.