Bangga! Industri Manufaktur RI Unggul Global, Salip Thailand dan Vietnam

Wajahsiberindonesia.com – Industri manufaktur Indonesia kembali menunjukkan taringnya di kancah global. Dalam laporan terbaru dari United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Indonesia berhasil menyalip Thailand dan Vietnam dalam indeks daya saing industri manufaktur dunia. Prestasi ini menunjukkan bahwa sektor industri dalam negeri semakin kuat dan mampu bersaing di level internasional.

Dalam laporan Competitive Industrial Performance Index (CIP) 2024, Indonesia menempati peringkat ke-28 dunia, naik dua tingkat dari tahun sebelumnya. Posisi ini membuat Indonesia unggul atas Thailand yang berada di posisi ke-31 dan Vietnam di peringkat ke-34. Capaian ini menjadi bukti bahwa strategi hilirisasi dan transformasi industri yang digenjot pemerintah mulai menunjukkan hasil nyata.

Kenaikan peringkat ini tak lepas dari peningkatan kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan ekspor. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi manufaktur terhadap PDB Indonesia mencapai lebih dari 18%, terbesar di antara negara-negara ASEAN. Industri seperti makanan dan minuman, tekstil, otomotif, dan barang logam menjadi pendorong utama pertumbuhan ini.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja keras semua pihak, mulai dari pelaku industri, pemerintah, hingga masyarakat. “Kita sedang menuju transformasi industri berbasis teknologi dan keberlanjutan. Ini bukan hanya soal angka, tapi tentang kepercayaan dunia pada industri nasional kita,” ujarnya.

Keberhasilan ini tentu menjadi suntikan semangat di tengah tantangan global, seperti ketegangan geopolitik dan disrupsi rantai pasok. Dengan semakin membaiknya iklim usaha, banyak investor global kini melirik Indonesia sebagai basis produksi baru yang menjanjikan. Pemerintah pun terus mendorong pengembangan kawasan industri dan insentif fiskal untuk memperkuat daya saing.

Tak bisa dipungkiri, prestasi ini patut dibanggakan. Tapi tantangan ke depan tetap besar. Konsistensi kebijakan, peningkatan SDM industri, dan adaptasi teknologi mutakhir harus menjadi prioritas agar Indonesia tak sekadar lewat di peta persaingan global, melainkan benar-benar menjadi pemain utama yang diperhitungkan dunia.