BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Penanganan Darurat di Lampung dan Jawa Tengah

Wajahsiberindonesia.com, Jakarta– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memulai operasi modifikasi cuaca (OMC) di Provinsi Lampung dan Jawa Tengah sejak Kamis (23/1/2025). Langkah ini dilakukan untuk mempercepat penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda kedua provinsi tersebut.

Di Lampung, operasi OMC dipusatkan di Bandara Radin Inten II dan dijadwalkan berlangsung dalam lima sorti penerbangan. Hingga kini, dua sorti telah dilakukan dengan menyemai 2.000 kilogram Natrium Klorida (NaCl) di wilayah udara Lampung. Pesawat bernomor lambung PK-SNG dijadwalkan melanjutkan penyemaian pada Jumat (24/1/2025), dengan sasaran awan berpotensi hujan lebat di sekitar ‘Gerbang Pulau Sumatra’.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa penyemaian awan ini bertujuan untuk meredistribusi curah hujan sehingga tidak turun di wilayah-wilayah terdampak banjir, seperti Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung, Kabupaten Lampung Timur, dan Kota Bandar Lampung.

Sementara itu, di Jawa Tengah, OMC juga dilaksanakan untuk menangani bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Demak. Di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, tim gabungan terus melakukan operasi pencarian korban hilang akibat longsor.

Berdasarkan pantauan BMKG, pada 23 Januari 2025, pertumbuhan awan hujan di Jawa Tengah, khususnya di wilayah Kabupaten Pekalongan, menunjukkan potensi curah hujan tinggi. Dalam operasi pertama di Jawa Tengah, pesawat Caravan PK-SNN menyemai 2.000 kilogram NaCl di atas perairan laut utara Jawa Tengah dengan penerbangan setinggi 8.000 kaki selama 4 jam 18 menit.

“Pelaksanaan OMC di Jawa Tengah direncanakan berlangsung hingga Jumat (24/1/2025), dengan posko operasi bertempat di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang,” ujar Abdul Muhari.

sumber: infopublik.id