Wajahsiberindonesia.com, Jakarta, 17 November 2025 — Di tengah gejolak politik yang terus memanas di Amerika Serikat, ribuan demonstran menggelar aksi di berbagai kota menuntut agar mantan Presiden Donald Trump mundur dari posisi strategisnya dalam partai politik. Aksi ini dipicu oleh serangkaian kontroversi yang melibatkan Trump, termasuk tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan kritik terhadap kebijakan luar negeri yang dianggap merugikan kepentingan nasional.
Para demonstran, yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, menyatakan kekecewaan mereka melalui spanduk dan yel-yel, menyuarakan harapan akan perubahan kepemimpinan yang lebih baik. “Kami ingin pemimpin yang dapat membawa negara ini kembali ke jalur yang benar,” ujar salah satu orator dalam aksi tersebut.
Sementara itu, di Asia Tenggara, konflik antara Thailand dan Kamboja kembali memanas. Laporan terbaru menyebutkan bahwa kedua negara telah terlibat baku tembak di perbatasan mereka. Insiden ini dipicu oleh sengketa wilayah yang berkepanjangan. Kedua negara saling menuduh melakukan provokasi, dan situasi ini semakin diperburuk oleh pernyataan tegas dari kedua belah pihak.
Militer Thailand menyatakan bahwa mereka hanya membela perbatasan dan menanggapi serangan dari pihak Kamboja. Sementara itu, pemerintah Kamboja menegaskan bahwa mereka akan mempertahankan hak atas wilayah yang mereka yakini sah milik mereka.
Pakar keamanan internasional menyarankan agar kedua belah pihak segera mendorong dialog untuk meredakan ketegangan. Dalam konteks ini, organisasi internasional juga diharapkan dapat berperan aktif untuk mencegah konflik yang lebih meluas.
Kedua peristiwa ini menunjukkan betapa dinamisnya keadaan politik dan keamanan global saat ini, dan mendorong masyarakat internasional untuk lebih waspada terhadap potensi konflik yang dapat mengancam stabilitas regional maupun global.
sumber:cnnindonesia.com












