Giant Sea Wall Masih Dihitung, Pemerintah Buka Peluang Investasi Swasta

Wajahsiberindonesia.com – Pemerintah masih terus menghitung kelayakan proyek Giant Sea Wall atau tanggul raksasa di Teluk Jakarta sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi ancaman banjir rob. Proyek yang telah diwacanakan sejak beberapa tahun lalu ini memerlukan kajian mendalam, baik dari segi teknis maupun pendanaan. Mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan, pemerintah membuka peluang bagi investor swasta untuk ikut serta dalam pembangunannya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa proyek ini tidak bisa hanya mengandalkan anggaran negara. “Kita sedang mengevaluasi berbagai opsi pembiayaan, termasuk skema kerja sama dengan pihak swasta agar proyek ini bisa segera direalisasikan tanpa membebani APBN secara penuh,” ujarnya dalam konferensi pers terbaru.

Pemerintah juga mempertimbangkan berbagai model investasi, mulai dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) hingga pembiayaan berbasis ekuitas. Dengan skema ini, investor swasta bisa mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang, sementara pemerintah tetap memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan tidak merugikan masyarakat.

Selain aspek pendanaan, faktor lingkungan juga menjadi perhatian utama. Para ahli menilai pembangunan Giant Sea Wall harus mempertimbangkan dampaknya terhadap ekosistem laut dan kehidupan nelayan di sekitar Teluk Jakarta. Oleh karena itu, pemerintah akan melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi dan organisasi lingkungan, dalam proses perencanaan dan pembangunan.

Meskipun masih dalam tahap penghitungan dan kajian, proyek ini diharapkan bisa menjadi solusi permanen untuk melindungi Jakarta dari ancaman banjir rob yang semakin parah akibat kenaikan permukaan air laut. Dengan adanya peluang investasi swasta, diharapkan pembangunan Giant Sea Wall bisa segera direalisasikan tanpa menunggu waktu terlalu lama.