Indonesia Siapkan Langkah Strategis Menuju Pusat Fashion Halal Dunia

Wajahsiberindonesia.com, Jakarta – 10 September 2024 – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia menegaskan pentingnya memperkuat ekosistem fashion halal secara komprehensif untuk mendukung visi Indonesia sebagai pusat fashion halal global. Hal ini disampaikan dalam acara media gathering dengan tema “Indonesian Global Halal Fashion”, yang berlangsung di Jakarta pada 10 September 2024. Acara ini dipimpin oleh Ketua BPJPH, Muhammad Aqil Irham, yang menyoroti program baru bertajuk Indonesia Global Halal Fashion sebagai langkah strategis dalam mewujudkan visi tersebut.

Dalam sambutannya, Muhammad Aqil Irham menjelaskan bahwa Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki peluang yang sangat besar untuk menguasai pasar fashion halal global. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, pengembangan ekosistem fashion halal di Indonesia harus dilakukan secara menyeluruh, melibatkan semua pemangku kepentingan. “Kami berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan industri fashion halal di Indonesia melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, desainer, hingga masyarakat luas. Program Indonesia Global Halal Fashion ini akan menjadi salah satu katalisator utama,” tegasnya.

Program Indonesia Global Halal Fashion ini, menurut Aqil Irham, bertujuan untuk memperkuat tiga pilar utama: peningkatan kualitas produk, sertifikasi halal yang diakui internasional, dan promosi produk halal di pasar global. Program ini juga akan berfokus pada pengembangan kapasitas pelaku usaha fashion halal, termasuk para UMKM, agar dapat bersaing di pasar internasional.

“Pemerintah melalui BPJPH akan memfasilitasi para desainer dan pelaku industri dengan sertifikasi halal yang lebih mudah dan terjangkau, serta mendorong standar produk halal yang tidak hanya memenuhi syariah, tetapi juga mampu bersaing dari sisi kualitas dan estetika di tingkat global,” tambah Aqil Irham.

Selain itu, Aqil Irham juga menggarisbawahi pentingnya memperkuat kolaborasi dengan negara-negara Muslim lainnya, seperti Turki dan Uni Emirat Arab, yang telah lebih dulu menjadi pemain utama di industri fashion halal. Melalui kerja sama strategis ini, diharapkan Indonesia tidak hanya mampu memperluas pasar, tetapi juga mengambil inspirasi dari best practices yang telah diterapkan oleh negara-negara tersebut.

Acara media gathering ini dihadiri oleh berbagai pelaku industri fashion, akademisi, hingga perwakilan dari lembaga sertifikasi halal internasional. Dalam sesi diskusi, para peserta sepakat bahwa pengembangan ekosistem fashion halal tidak hanya berbicara soal produksi pakaian dan aksesori yang sesuai syariah, tetapi juga mencakup aspek keberlanjutan, inovasi, dan pemanfaatan teknologi.

“Industri fashion halal harus bertransformasi dengan mengadopsi teknologi, seperti e-commerce dan fashion tech, serta memperhatikan tren global yang berbasis keberlanjutan. Ini penting untuk memastikan bahwa produk halal Indonesia tetap relevan dan diminati di pasar internasional,” ungkap Rina Safitri, seorang desainer fashion halal yang turut hadir sebagai pembicara.

Pemerintah, melalui BPJPH, juga berencana mengadakan pameran Indonesian Global Halal Fashion pada akhir tahun ini, yang akan menampilkan berbagai produk fashion halal dari dalam negeri sekaligus membuka ruang bagi desainer-desainer muda untuk unjuk karya di tingkat internasional.

Dengan program ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisi sebagai pusat industri fashion halal dunia, sekaligus menjadi pemain kunci dalam ekonomi syariah global. Pengembangan ekosistem fashion halal yang komprehensif diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan membuka lapangan kerja baru, khususnya bagi generasi muda yang tertarik dengan industri fashion berbasis nilai-nilai Islam.

Muhammad Aqil Irham menutup acara dengan menyampaikan optimismenya terhadap masa depan fashion halal Indonesia. “Dengan kerja keras dan kolaborasi semua pihak, saya yakin Indonesia akan menjadi kiblat fashion halal dunia, tidak hanya dari segi volume produksi tetapi juga dari sisi inovasi dan estetika,” pungkasnya.