Wajahsiberindonesia.com – Kabar membanggakan datang dari dunia jurnalistik Indonesia. Agung Wilis Yudha Baskoro, jurnalis foto asal Maluku Utara, sukses mengharumkan nama bangsa dengan meraih penghargaan bergengsi World Press Photo 2025. Lewat karya memukau yang memotret kehidupan masyarakat pesisir Halmahera, Agung membuktikan bahwa kisah dari pelosok timur Indonesia mampu mengguncang panggung jurnalistik dunia.
Foto yang memenangkan hati para juri adalah rangkaian dokumentasi berjudul “Bayang-Bayang di Tepian Timur”. Dalam karya ini, Agung merekam dengan cermat kehidupan masyarakat nelayan di desa-desa kecil Halmahera yang tengah berjuang menjaga warisan laut mereka dari ancaman eksploitasi. Dengan cahaya alami dan komposisi yang kuat, foto-fotonya tidak hanya indah secara visual, tapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang ketahanan, identitas, dan keterasingan.
Penghargaan World Press Photo yang berbasis di Amsterdam ini dikenal sangat selektif. Tiap tahun, ribuan karya dari berbagai negara diseleksi secara ketat oleh juri internasional. Kemenangan Agung menjadi bukti bahwa jurnalisme visual dari Indonesia, khususnya dari kawasan timur, mampu bersaing di level tertinggi dan memiliki kekuatan naratif yang universal.
Agung sendiri bukan nama baru dalam dunia jurnalistik foto. Sejak awal kariernya, ia konsisten mengangkat isu-isu lokal dari wilayah timur Indonesia—dari potret kehidupan adat di Ternate hingga isu lingkungan di Kepulauan Aru. Namun, baru kali ini karyanya mendapat pengakuan global yang sepadan. “Saya hanya ingin dunia melihat bahwa timur Indonesia bukan sekadar pinggiran,” ujar Agung dalam wawancara usai pengumuman penghargaan.
Keberhasilan Agung menjadi penyemangat baru bagi jurnalis-jurnalis muda di Indonesia, terutama mereka yang berasal dari daerah. Di tengah arus informasi global yang kerap terpusat di wilayah barat, kisah Agung menunjukkan bahwa suara dari pinggiran pun bisa menggema jika disampaikan dengan ketekunan dan kepekaan. Ia menegaskan bahwa jurnalisme bukan soal pusat dan pinggiran, tapi soal keberanian untuk bercerita dengan jujur.
Kini, karyanya akan dipamerkan keliling dunia bersama para pemenang lainnya. Agung berharap, lewat foto-fotonya, dunia tak hanya melihat keindahan Halmahera, tetapi juga menyadari pentingnya menjaga kearifan lokal dan keberlanjutan alam. Dari lensa kamera seorang anak timur, dunia diajak untuk menoleh ke sudut yang selama ini terabaikan—dan mungkin, mulai peduli.