Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Merugikan Kesehatan Fisik dan Mental

Wajahsiberindonesia.comDalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali tanpa sadar melakukan kebiasaan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental kita. Meskipun tampak sepele, jika terus dilakukan, kebiasaan ini dapat menimbulkan masalah serius. Mari kita kenali dan hindari kebiasaan-kebiasaan berikut!

  1. Makan Berlebihan Tanpa Kendali

Rasa bosan, stres, dan pola makan yang tidak sehat sering kali mendorong seseorang untuk makan berlebihan. Sesekali menikmati makan dalam porsi besar tidak masalah, tetapi jika dijadikan kebiasaan, risikonya bisa berujung pada berbagai masalah kesehatan.

Mulailah makan dengan kesadaran. Perhatikan alasan Anda makan—apakah karena lapar atau hanya sebagai pelampiasan emosi. Pastikan juga untuk mengikuti pola makan seimbang yang kaya nutrisi agar tubuh tetap sehat dan bertenaga.

  1. Kurangnya Interaksi Sosial

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hubungan dan interaksi dengan orang lain untuk bertahan dan berkembang. Kurangnya kontak sosial dapat meningkatkan risiko stres dan gangguan kesehatan mental.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan hubungan sosial yang lemah memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang aktif bersosialisasi. Jadi, jangan ragu untuk keluar rumah, bergabung dengan komunitas, atau mengikuti kegiatan sosial seperti menjadi relawan.

  1. Terlalu Lama Menatap Layar

Di era digital, hampir semua aktivitas melibatkan layar, baik itu ponsel, laptop, maupun televisi. Namun, terlalu lama menatap layar dapat menyebabkan kelelahan mata, sakit kepala, dan gangguan tidur akibat paparan cahaya biru yang menghambat produksi hormon melatonin.

Para ahli menyarankan agar orang dewasa membatasi waktu layar di luar pekerjaan kurang dari dua jam per hari. Cobalah mengalihkan perhatian ke aktivitas fisik, membaca buku, atau menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.

  1. Terlalu Banyak Bekerja

Jika Anda berpikir bahwa bekerja lebih banyak akan meningkatkan produktivitas, pikirkan kembali! Studi menunjukkan bahwa setelah melewati 50 jam kerja dalam seminggu, produktivitas justru menurun tajam. Bahkan, seseorang yang bekerja 70 jam hanya menghasilkan pekerjaan yang sama dengan mereka yang bekerja 55 jam.

Stres akibat kerja berlebihan dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang berisiko menyebabkan serangan jantung atau stroke. Menurut laporan, bekerja lebih dari 55 jam per minggu dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu istirahat agar tetap sehat dan produktif.

  1. Bertahan dalam Hubungan yang Tidak Sehat

Banyak orang terjebak dalam hubungan toksik, bukan karena tidak menyadari, tetapi karena rasa takut. Rasa takut akan kesendirian atau rendahnya harga diri dapat membuat seseorang enggan untuk pergi.

Tetap bertahan dalam hubungan yang tidak sehat justru dapat meningkatkan kecemasan dan merusak harga diri. Jika hubungan lebih banyak menimbulkan luka daripada kebahagiaan, mungkin sudah saatnya untuk pergi demi kesehatan mental dan emosional Anda.