Menjelang Pilkada Batam: Amsakar-Li Claudia Unggul dalam Survei

Wajahsiberindonesia.com, Batam – Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Batam pada 27 November 2024, survei terbaru menunjukkan pasangan Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra unggul signifikan atas rival mereka, Nuryanto dan Hardi Selamat Hood. Survei ini dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada periode 8–15 November 2024.

Hasil survei mengindikasikan bahwa sekitar 95,3% warga Batam sudah mengetahui tentang pelaksanaan Pilkada. Jika pemilihan berlangsung saat survei dilakukan, Amsakar Achmad menjadi pilihan utama bagi 60,9% responden, sementara Nuryanto berada jauh di belakang dengan dukungan 19,9%. Sebanyak 18,6% responden masih belum menentukan pilihan mereka.

Dalam simulasi surat suara antara dua pasangan calon, Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra meraih dukungan sebesar 68,5%, sementara pasangan Nuryanto-Hardi Selamat Hood hanya mendapatkan 24%. Sekitar 7,5% responden masih ragu dalam memilih.

Popularitas menjadi faktor kunci dalam politik elektoral. Amsakar Achmad mencatatkan popularitas tertinggi di antara semua calon dengan angka 96,3%, diikuti oleh Li Claudia Chandra (74,6%), Nuryanto (69,5%), dan Hardi Selamat Hood (57,3%). Dalam hal tingkat kedisukaan, Amsakar juga memimpin dengan 87,9%, diikuti oleh Li Claudia Chandra (62,4%), Hardi Selamat Hood (60,6%), dan Nuryanto (60,1%).

“Popularitas saja tidak cukup; citra positif juga sangat berpengaruh. Dalam hal ini, Amsakar Achmad memiliki citra yang lebih baik dibandingkan Nuryanto,” ungkap peneliti dari Indikator Politik Indonesia.

Pilkada Batam 2024 diperkirakan akan menjadi momen krusial bagi arah pembangunan kota industri ini selama lima tahun ke depan. Dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 899.666 orang, hasil survei ini memberikan gambaran awal mengenai peta elektoral di Kota Batam.

Dukungan yang kuat untuk pasangan Amsakar-Li Claudia menunjukkan kepercayaan publik yang besar terhadap program-program mereka. Namun, dengan masih adanya 7,5% massa mengambang dan 13,5% pemilih lemah yang berpotensi mengubah pilihan, hasil akhir Pilkada sangat bergantung pada strategi kampanye di hari-hari terakhir menjelang pemungutan suara.

Sumber:btm.co.id