Wajahsiberindonesia.com, Lingga – Rapat Pimpinan (Rapimwil) Pra Musyawarah Wilayah (Muswil) Ke V Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Kepri yang diadakan di Kabupaten Lingga pada Jumat, 26 April 2024, menjadi sorotan setelah terjadi keributan hebat sebelum acara agenda rapat di mulai.
Menurut Wakil Sekretaris PWPM Kepri, Rezi Elsya Putra, insiden tersebut melibatkan protes keras dari Ardy salah satu peserta yang juga unsur PWPM Kepri terkait kepanitiaan dan penyelenggaraan Muswil ke V PWPM Kepri yang akan di laksanakan, berujung pada serangan fisik.
Rezi menjelaskan bahwa kekerasan fisik terjadi saat Ardy salah satu pengurus PWPM juga peserta Muswil, ardy mengkritik proses akan di laksakana Muswil ke V PWPM Kepri dan meminta diskorsing sidang. Sebuah insiden serius terjadi ketika seorang peserta, yang mengaku dari Natuna, secara fisik menyerang Ardy, dan ketua PWPM Kepri, Rauf terlibat dalam ancaman fisik terhadap Ardy. Meskipun akhirnya kejadian itu berhasil diredam oleh peserta lainnya, namun hal tersebut meninggalkan kesan yang mendalam.
Keributan ini disaksikan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kepri dan Perwakilan dari Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, tetapi tidak ada intervensi sebelumnya yang dilakukan oleh mereka. Rezi menyayangkan kurangnya peran serta mereka dalam mencegah kejadian tersebut.
Selain itu, Rezi juga menyoroti kekurangannya koordinasi internal yang jelas dalam Muswil tersebut. Menurutnya, proses Muswil ini tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam AD ART Pemuda Muhammadiyah. Tidak ada rapat internal PWPM Kepri, tidak ada pemberitahuan resmi tentang pembentukan Panitia Pelaksana, tidak ada undangan resmi untuk PWPM Kepri untuk hadir dan tidak ada Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) untuk menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan Muswil serta hal-hal penting lainnya seperti biaya SWP dan SWO.
Akibatnya, beberapa PWPM Kepri menolak pelaksanaan Rapimwil Pra Muswil dan Muswil Ke V PWPM Kepri yang diselenggarakan di Kabupaten Lingga pada tanggal 26-28 April 2024. Mereka mendesak agar Muswil diundur dengan mematuhi AD ART Pemuda Muhammadiyah dan tertib administrasi. Red)