Beberapa rute utama telah dipersiapkan dalam tahap uji coba, termasuk jalur yang menghubungkan Sanur, Tanjung Benoa, Nusa Dua, hingga Pelabuhan Benoa. Water taxi ini dirancang untuk mempersingkat waktu tempuh antar destinasi wisata yang selama ini sering terhambat kemacetan di jalur darat. Jika terbukti efektif, layanan ini akan diperluas ke daerah lain, bahkan hingga ke pulau-pulau sekitar Bali.
Selain sebagai solusi kemacetan, transportasi ini juga mendukung konsep pariwisata ramah lingkungan. Dibandingkan kendaraan bermotor yang menghasilkan polusi, penggunaan transportasi laut lebih berkelanjutan. Ke depannya, pemerintah dan operator berencana menggunakan kapal dengan bahan bakar rendah emisi atau bahkan kapal listrik untuk mendukung kelestarian lingkungan.
Industri pariwisata menyambut baik inovasi ini, karena akan meningkatkan kenyamanan wisatawan yang datang ke Bali. Dengan layanan water taxi, perjalanan antar destinasi bisa lebih efisien, sehingga wisatawan dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk menikmati keindahan Bali daripada terjebak di jalanan yang padat. Di sisi lain, layanan ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi sektor transportasi dan pariwisata.
Jika tahap uji coba berjalan lancar, layanan water taxi akan dikembangkan lebih luas dengan rute ke Nusa Penida, Gili, dan daerah wisata lainnya. Dengan inisiatif ini, Bali semakin menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan solusi transportasi modern dan inovatif yang mendukung kenyamanan wisatawan serta kelestarian lingkungan.