Wajahsiberindonesia.com – Dalam dunia perawatan kulit, tren kecantikan alami semakin digemari. Salah satu warisan tradisional Indonesia yang mulai kembali dilirik adalah masker beras kencur. Tak hanya dikenal sebagai jamu yang menyegarkan tubuh, perpaduan beras dan kencur ternyata juga menyimpan manfaat luar biasa untuk kecantikan kulit wajah.
Masker beras kencur dibuat dari bahan utama berupa beras yang direndam semalaman lalu ditumbuk halus, serta kencur yang diparut atau dihaluskan. Kedua bahan ini kemudian dicampur hingga berbentuk pasta. Campuran ini dipercaya secara turun-temurun mampu mencerahkan wajah, menghaluskan kulit, hingga mengatasi jerawat ringan berkat kandungan antioksidan dan antiinflamasi alaminya.
Beras mengandung vitamin B, mineral, dan antioksidan yang dapat membantu mengangkat sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel baru. Teksturnya yang lembut juga cocok untuk eksfoliasi ringan tanpa menyebabkan iritasi. Sementara itu, kencur yang memiliki aroma khas, dikenal sebagai antiseptik alami yang bisa menenangkan kulit yang meradang serta mengontrol produksi minyak berlebih.
Tak hanya bermanfaat, cara penggunaannya pun sederhana. Cukup oleskan masker ke wajah yang telah dibersihkan, diamkan selama 15–20 menit, lalu bilas dengan air hangat. Gunakan secara rutin dua hingga tiga kali seminggu untuk hasil optimal. Masker ini cocok digunakan oleh semua jenis kulit, terutama bagi mereka yang menginginkan perawatan tanpa bahan kimia.
Menariknya, masker beras kencur bukan sekadar soal kecantikan, tapi juga bagian dari warisan budaya. Di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Jawa, perawatan dengan bahan alami dari dapur seperti ini sudah menjadi bagian dari tradisi turun-temurun. Perempuan zaman dulu percaya bahwa cantik itu dimulai dari alam dan kesederhanaan.
Kini, di tengah derasnya produk impor dan perawatan modern, masker beras kencur hadir sebagai pengingat bahwa dapur kita pun menyimpan rahasia cantik yang tak lekang waktu. Mengadopsi kembali tradisi ini bukan hanya soal kecantikan, tapi juga bentuk kecintaan kita pada kearifan lokal yang sarat makna.