Terobosan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin: Produksi Obat Sendiri, Salurkan Lewat Koperasi Desa

Wajahsiberindonesia.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin membuat langkah terobosan yang menarik perhatian publik. Dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional di bidang kesehatan, Menhan menggagas program produksi obat secara mandiri, dengan pendistribusian yang difokuskan melalui jaringan koperasi desa. Langkah ini dinilai sebagai jawaban atas ketergantungan Indonesia terhadap impor obat-obatan yang selama ini dinilai terlalu tinggi.

Program ini melibatkan kerja sama lintas sektor antara Kementerian Pertahanan, BUMN farmasi, dan koperasi rakyat. Obat-obatan esensial, mulai dari vitamin, antibiotik dasar, hingga suplemen imun, diproduksi dalam negeri dengan teknologi yang dikembangkan bersama para ahli kesehatan militer. Tujuannya bukan sekadar penghematan anggaran negara, tetapi juga penguatan kemandirian bangsa di sektor vital.

Sjafrie menyatakan bahwa distribusi melalui koperasi desa bukan hanya soal pemerataan, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal. “Koperasi desa adalah ujung tombak kedaulatan rakyat. Kita berikan peran nyata untuk mereka,” ujarnya dalam peluncuran program di Sentul, Bogor. Dengan sistem ini, obat-obatan dipastikan sampai ke masyarakat pelosok dengan harga terjangkau dan kualitas terjamin.

Di tengah ancaman krisis kesehatan global, strategi ini juga memiliki dimensi strategis pertahanan. Ketahanan medis dipandang sebagai bagian tak terpisahkan dari ketahanan negara. “Kita tidak bisa lagi bergantung pada pasokan luar negeri saat dunia sedang tidak menentu. Ini soal kedaulatan,” tegas Menhan.

Pihak Kementerian Pertahanan juga memastikan pengawasan ketat terhadap proses produksi dan distribusi. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Kementerian Kesehatan dilibatkan aktif agar mutu dan keamanan produk tetap terjamin. Dalam uji coba awal di 10 kabupaten, hasilnya dinilai sangat positif oleh masyarakat dan pemerintah daerah.

Dengan terobosan ini, Sjafrie Sjamsoeddin mengembalikan peran negara sebagai pelindung dan pelayan rakyat, tidak hanya dalam aspek militer, tetapi juga kesehatan. Bila program ini berjalan konsisten, bukan mustahil Indonesia akan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan global, baik dari sisi pertahanan maupun kesejahteraan rakyat.